Tunggu !!! Sebentar lagi !!! Nanti
!!!
Sampai Kapan
Menunda Taubat ???????????
Wahai akhi ukhti....
Allah SWT telah
memanggil kita dengan sebutan “Wahai Hamba-hamba-Ku” dengan panggilan kasih
sayang itu, kita telah diberi teguran untuk senantiasa tidak memutuskan rahmat
Allah SWT, sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia Maha
Pengampun dan Maha Penyayang. Dengan panggilan “Hamba-hamba-Ku” yang mana kita
tahu bahwa diri kita penuh dengan lumuran dosa, Sang Maha Pencipta masih saja
menganggap diri ini sebagai Hamba-hamba-Nya yang sudah berpaling jauh dari
Dzat-Nya. Astagfirullahal’adzim, rasakanlah dalam-dalam bagaimana kasih dan
sayang Allah SWT dalam pangggilannya kepada Hamba-hamba-Nya.
Lalu .....?
Mengapa kita
tidak juga mau segera kembali kepada Allah SWT? Padahal Rasulullah SAW telah
memberi kabar betapa gembiranya Allah SWT menerima taubat hamba-Nya. “Allah lebih
senang dengan taubat hamba-Nya daripada orang kehilangan hewan yang dikendarainya
saat berada di tanah yang tandus. Orang itu mencari kendaraan hewannya padahal
disanalah makanan dan minumannya hingga ia putus asa mencarinya dan berbaring
di bawah pohon. Namun, tiba-tiba hewan kendaraannya telah berada di sisinya. Ia
lalu mengambil tali kekang hewannya dan mengatakan’Ya Allah, Engkau hamba-Ku
dan aku Tuhan-Mu’ orang itu keliru mengatannya karrena terlalu gembira” (H.R.
Muslim).
Lihatlah akhi
ukhti.... bahwasanya orang tersebut keliru karena senangannya sehingga dalam
ucapan syukurnya kepada Sang Khalik terbalik 360 derajat. Kesenangan dan
kegembiraan orang itu jauh lebih disenangi dengan orang yang bertaubat karena
orang yang bertaubat telah mendapat kembali hidayah dari Allah SWT yang telah
hilang pada dirinya dan berhasil untuk didapatkannya lagi. Disini Allah SWT
lebih senang kepada orang yang bertaubat.
Saudaraku.....
Seperti itulah
ungkapan Hadits yang menyeru kita untuk bertaubat dan kembali kepada Allah SWT.
sampai kapan kita menunda dan mengakhirkan taubat? Padahal kematian selalu datang tiba-tiba dan
kita tak tahu kematian itu datang di mana, kapan dan keadaan bagaimana dan
ketika itu tak ada lagi kesempatan untuk menabung amal shalih dan membersihkan
diri. Mungkinkah kita menunggu kematian itu? Apa yang kita tunggu jika kita
tahu bahwa rahmat Allah SWT melampaui dosa yang pernah kita dilakukan oleh
orang yang membunuh seratus jiwa. Jika rahmat Allah lebih luas dan tinggi dari
dosa seorang pelacur lalu memberi minum seekor anjing karena Allah SWT. Apakah
rahmat Allah tidak bisa menerima dosa-dosa yang telah kita lakukan, padahal Dia
adalah rabb yang telah menyatakan Dirinya dengan sifat Maha Pengampun, Maha
Pemaaf, Maha Penerima Taubat. Jika kita telah mengetahui fakta ampunan Allah
SWT berikan untuk mereka, apakah rahmat Allah menjadi sempit mengampuni
dosa-dosa kita?
Wahai akhi
ukhti...., maka Aku mendekat kepadanya satu depa
Jika kita
menganggap Allah SWT adalah sebagai kekasih kita, ketahuilah bahwa Dia menunggu kedatangan kita setiap detik menit
jam hari minggu, bahkan selamanya. Allah SWT menanti kita datang dan bersimpuh
ke hadapan-Nya. Sebagaimana dalam sebuah Hadits mengatakan “jika hamba-Ku
mendekat kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta.
Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya
satu depa. Jika hamba-Ku mendatangi-Ku dengan berjalan, aku akan mendatanginya
dengan berlari” (H.R. Muslim).
Perhatikanlah
lagi dengan seksama dan mendalam akhi ukhti.. betapa kasih dan sayangnya Allah
SWT kepada kita hamba-hamba-Nya.
Hari ini adalah
hari yang sangat istimewa. Mengapa? Karena hari ini kita telah berniat untuk
melakukan taubat dengan sungguh-sungguh.
Mari bertaubat
akhi ukhti....
Ditunda (No
Way)
Nanti !!
Sebentar !! Tunggu !! (No Way)
#ini nih kalau lagi disuruh-suruh nulis, emang yah nulis tuh perlu
dipaksa, kalau gak yah mood-mood kita aja.... Terima Kasih yang sudah mendorong
untuk nulis lagi ^_^
#edisi-perdana buletin Al-Anwar. Jadi kesempatan untuk ngisi
buletin angkatan PBSB 2014 deh. Terima Kasih sekali lagi... J J J J J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar